• RSS
  • Facebook
  • Twitter

Welcome To All New altertek.net

Rabu, 06 Januari 2016

Jika pada Sistem Operasi Windows kita disuguhkan dengan beberapa aplikasi yang mempunyai GUI yang menarik untuk mengatur partisi, namun di Linux hanya ada beberapa aplikasi untuk mengatur partisi, kita dapat menggunakan berbasis CLI seperti parted, fdisk, atau resize2fs yang memiliki kelebihan masing-masing.

Bahkan yang berbasis GUI lebih sedikit lagi. Kali ini hal yang dibahas bagaimana caranya resize disk (Grow / Reduce) ketika mesin sedang berjalan.

Untuk hal itu yang dibutuhkan hanya paket Gparted.


Untuk partisi / (root)  dan swap kita harus menggunakan metode live CD, sedangkan untuk partisi lainnya kita hanya harus umount disk tersebut lalu resize.

Untuk paket dibeberapa distro sudah tersedia baik  Debian, Fedora, RHEL, SUSE, dan Ubuntu. Namun untuk Oracle Linux silahkan gunakan package dari Fedora dengan detail:

gparted-0.19.1-4.el6 - Untuk Oracle Linux 6
gparted-0.19.1-6.el7 - Untuk Oracle Linux 7

Silahkan klik link dibawah ini untuk list detail paket


Selamat mencoba

Urusan mengkopi file menjadi lebih rumit ketika harus membawa semua permission file tersebut dari directory -s ubdirectory- Files.

Untuk mengatasi hal tersbut anda dapat menggunakan fasilitas "CP" bash shell atau dengan fasilitas "rsync"

Jika untuk command CP -r dan -p flag:

cp -rp /source directory/ /targetdirectory/

Jika menggunakan rsync gunakan -aux flag:



rsync -aux /source directory/ /targetdirectory/

Selamat mencoba

Mungkin bagi kalian yang sering berkutat dengan VM Linux hal ini mungkin berguna ketika anda expand disk utnuk menambah kapasitas disk. Dengan teknologi virtualisai kita dapat dengan mudah menambah size disk ketika mesin tersbut dalam keadaan Power On.

Namun kita sering mendapatkan problem diamana ketika size disk sudah ditambah namun ketika menjalankan perintah list disk:

fdisk -l

List disk yang sudah kita tambah ataupun di expand tidak berubah pada VM OS Linux.
Untuk mengatasi problem tersbut silahkan ikuti dibawah ini.


  • Cari scsci device id


ls /sys/class/scsi_device/


  • Lakukan rescan tiap scsi id seperti gambar diatas


echo 1 > /sys/class/scsi_device/1\:0\:0\:0/device/rescan

echo 1 > /sys/class/scsi_device/2\:0\:0\:0/device/rescan

echo 1 > /sys/class/scsi_device/2\:0\:1\:0/device/rescan 

echo 1 > /sys/class/scsi_device/2\:0\:2\:0/device/rescan 

Jika cara diatas tidak berhasil jalankan perintah-perintah dibawah ini:

  • Cari berapa banyak ‘hostX’ 


ls /sys/class/scsi_host/


  • Maka akan  muncul list hostX dan jalankan perintah kedua



echo "- - -" > /sys/class/scsi_host/host0/scan

echo "- - -" > /sys/class/scsi_host/host1/scan

echo "- - -" > /sys/class/scsi_host/host2/scan


Untuk memeriksa list disk kembali, jalankan
fdisk -l

Selamat mencoba

Minggu, 13 Desember 2015

Virtualisasi menjadi teknologi yang menjadi sorotan pada akhir-akhir ini. Dimana dengan virtualisasi satu server fisik dapat digunakan oleh bebebrapa Operating System dalam waktu bersamaan. Namun unuk mengubah mesin fisik menjadi sebuah software dibutuhkan penanganan khusus.

Untuk mengubah mesin fisik kedam sbuah VM kita harus membutuhkan converter tool. Converter tool yang ada saat ini dikeluarkan oleh beberapa principal, khususnya yang menjad leader dalam teknologi virtualisasi, seperti:

  1. VMware dengan VMware Standalone Converter
  2. Citrix XEN dengan Xen Converter


Namun yang dibahas saat ini adalah konversi mesin fisik ke VM menggunakan VMware Converter, dimana software ini dapat mengkonversi mesin fisik dengan OS dibawah ini:
  • Windows XP Professional SP3 (32-bit and 64-bit)
  • Windows Server 2003 R2 SP2 (32-bit and 64-bit)
  • Windows Vista SP2 (32-bit and 64-bit)
  • Windows Server 2008 SP2 (32-bit and 64-bit)
  • Windows Server 2008 R2 (64-bit)
  • Windows 7 (32-bit and 64-bit)
  • Windows 8 (32-bit and 64-bit)
  • Windows Server 2012 (64-bit)
  • Red Hat Enterprise Linux 3.x (32-bit and 64-bit)
  • Red Hat Enterprise Linux 4.x (32-bit and 64-bit)
  • Red Hat Enterprise Linux 5.x (32-bit and 64-bit)
  • Red Hat Enterprise Linux 6.x (32-bit and 64-bit)
  • SUSE Linux Enterprise Server 9.x (32-bit and 64-bit)
  • SUSE Linux Enterprise Server 10.x (32-bit and 64-bit)
  • SUSE Linux Enterprise Server 11.x (32-bit and 64-bit)
  • Ubuntu 10.x (32-bit and 64-bit)
  • Ubuntu 11.x (32-bit and 64-bit)
  • Ubuntu 12.x (32-bit and 64-bit)

Jadi selain OS diatas software ini tidak dapat mengkonversikan mesin fisik ke VM.
Uji coba kali ini saya menggunakan mesin fisik dengan Oracle Linux 5.8 yang di konversikan menjadi VM. Namun apa daya setelah konversi berhasil, OS tidak dapat booting seperti pada mesin fisik. Tampilan VM tersebut seperti dibawah ini.


Kita lihat bahwa teradapat keterangan:
Kernel panic -not syncing: Attemped to kill init!
Untuk mengatasi hal ini kita harus membutuhkan Live CD Oracle Linux 5 dan jalankan command Linux Rescue.


Pertama, kita harus mount ISO image Live CD OEL 5


Lalu pada tab options, pilih boot option dan checklist The Next.....
Klik OK


Power On VM, maka VM akan booting ke BIOS, pada boot option prioritaskan CD-ROM.


Setelah booting via CD, ketik command
linux rescue





Klik continue supaya Live CD mencari file instalasi OEL yang sudah terdapat di disk.



Untuk mounting disk Linux sebelumnya, ikuti command berikut
mount --bind /proc /mnt/sysimage/proc
mount --bind /dev /mnt/sysimage/dev
mount --bind /sys /mnt/sysimage/sys
chroot /mnt/sysimage


su untuk masuk ke root
uname -r untuk melihat kenel sebelumnya




Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, silahkan backup dahulu kernel image dengan command
cp -p /boot/initrd-versi kernel.img /boot/initrd-versi kernel.img.bak

Lalu reinstall kernel tersbut dengan command:
mkinitrd -f -v /boot/initrd-versi kernel.img versi kernel dan jagan lupa el5 jangan e15 (e lima belas).



Jika seperti gambar diatas, berarti anda sudah berhasil reinstall kernel


Jangan lupa update grub.conf



Kita lihat kernel sebelumnya di hiden oleh VMware Converter dan diubah ke kernel default OEL yakni Unbreakble Enterprise Kernel (UEK)


Ikuti gambar diatas




Lalu untuk reboot, send Ctrl + Alt +del


Pastiakn ISO image sudah ter-umount


Pilih kernel base


Kli YES saja karena hal ini akan rebuilt ulang X11


Jika anda mau resolusi yang terbaik, silahkan tambahkan memory VGA


Setelah booting silahkan hidden UEK Kernel dan jangan lupa install VMtool

Silahkan mencoba

Minggu, 21 Juni 2015

Jika pada OS Redhat Linux untuk mengubah user biasa setara root, setelah user tersebut masuk kedalam group wheel,anda hanya mengubah konfigurasi /etc/sudoers, lalu uncomment group Wheel. Namun pada Suse Linux ada beberapa konfigurasi yang harus dilakukan.


Pertama anda harus membuat user yang digunakan setara root

Dapat menggunakan Yast, search User group lalu add User dan masukkan User tersebut pada group Wheel


Edit /etc/sudoers, dapat menggunakan command vi atau gedit


Lihat pada line 5 dan 6, silahkan kasih tanda pagar '#' pada depan Line tersebut
Lalu hapus tanda pagar pada %wheel ALL=(ALL) ALL


Selamat ketika anda mengetik command "sudo su" anda dapat menggunakan passsword user yang setara root tanpa harus mengunakan password root

Selamat mencoba