• RSS
  • Facebook
  • Twitter

Welcome To All New altertek.net

Jumat, 18 Juli 2014

Sepertinya masalah pengaturan brightness di Ubuntu release terbaru masih ada, dimana kita tidak dapat menyimpan konfigurasi screen brightness. Oleh sebab itu saya akan memaparkan bagaimana menghadapi problem tersebut.


Seperti pada Ubuntu sebelumnya kita hanya menambahkan syntax pada file /etc/rc.local
Jalankan perintah  
$nano /etc/rc.local


Tambahkan syntax
echo 2 > /sys/class/backlight/acpi_video0/brightness

Ctrl + O
Enter

Untuk menyimpan konfigurasi

Nilai 2 dapat diganti nilai dari 0 - 9, dimana semakin besar nilainya maka semakin terang tingkat kecerahannya.

Selamat mencoba

Sumber

Jumat, 13 Juni 2014

Vmtool pada VMware Virtual machine selain berguna untuk tool tambahan dalam menjalankan Guest OS, juga dapat digunakan dalam pengarsipan VM pada cluster ESX yang mempunyai banyak VM. Hal ini terjadi karena vmtool dapat mendeteksi IP dan Mac Address sebuah Guest OS. IP guest OS tidak akan terdeteksi jika kita tidak menginstall vmtool.


Jika dalam guest OS yang mempunyai Xwindow atau GUI instalasi vmtool menjadi sangat mudah, namun bagaimana caranya untuk OS yang hanya mempunyai fornt-end text based seperti Linux atau UNIX.

Ada 2 cara untuk menginstall vmtool pada guest OS yang hanya mempunyai command terminal.

Cara 1:

Menggunakan SFTP atau FTP, dengan command sftp <ip address source vmtool> dengan syarat port 22 OS yang sudah ada master vmtool dibuka.


Cara 2:
Dengan mounting CDrom via terminal.
Pertama Klik kanan pada list Guest OS - klik guest - Install/upgrade vmware tool seperti pada gambar diatas.
Lalu jalankan perintah untuk membuat direktori pada /mnt/:
$ mkdir /mnt/cdrom

Mounting device cdrom pada /mnt/cdrom:
$ mount /dev/cdrom /mnt/cdrom

Salin Image VMware Tools to ke direktory /tmp/:
$ cp /mnt/cdrom/VMwareTools-*.tar.gz /tmp

Extrak dan jalankan installer :
$ tar -zxf /tmp/VMwareTools-*.tar.gz -C /tmp
$ /tmp/vmware-tools-distrib/vmware-install.pl --default

Hapus Temporary File :
$ rm -f /tmp/VMwareTools-*.tar.gz
$ rm -rf /tmp/vmware-tools-distrib

Senin, 02 Juni 2014

Bagi kalian sang developer yang ingin menjajal kemampuannya, Samsung mempersembahkan "Samsung Student Challenge". Dengan detail sebagai berikut.


Apabila kita lupa root password OS Linux Redhat beserta turunannya hal ini sangat berguna. Jika pada OS Windows terdapat tool yang menyediakan layanan reset password, jika pada linux kita hanya membutuhkan beberapa command dan tidak membutuhkan tool tambahan (hanya terminal).

Berikut langkah-langkahnya:

Reboot OS Linux anda.
Jika sudah masuk grub boot manager, tekan tombol keyboard "panah atas" atau "panah bawah."
Lalu tekan tombol keyboard "a"

Anda akan masuk tampilan window ke dua, silahkan ketikkan perintah:
<EYTABLE=us rd_NO_DM rhgb quiet 1


Pada tampilan terminal berikutnya silahkan ketikkan perintah "runlevel" tanpa tanda petik.


Maka akan tampil keterangan " 1 S ", dimana “1 S” state dimana anda login dengan mode single user mode.


Lalu ketikkan perintah "passwd" untuk mengubah password.


Ketikkan password yang anda inginkan, lalu reboot OS anda. 


Selamat mencoba.
Mengubah boot mode yang dimaksud adalah boot menggunakan Desktop Environtment atau hanya text based. Pada redhat terdapat sedikit perubahan ketika kita sudah menginstall paket desktop. Jika pada Linux Debian based, secara otomatis langsung boot ke mode GUI, sedangkan pada redhat harus mengubah konfigurasi pada "inittab".


Untuk mengedit "inittab" silahkan gunakan perintah:
# nano /etc/inittab

Lalu Ubah 
id:3:initdefault (default Text Mode)

menjadi
id:5:initdefault (GUI Mode)


Selamat mencoba