• RSS
  • Facebook
  • Twitter

Welcome To All New altertek.net

Tampilkan postingan dengan label Operating System. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Operating System. Tampilkan semua postingan

Senin, 04 Desember 2017

Pada umumnya untuk mengupgrade versi minor update RHEL atau Centos dapat menggunakan Yum Repository. Namun apabila kecepatan download package sangat lambat disarankan menggunakan Repo Local via ISO Image



Berikut ini adalah step by step upgrade RHEL/Centos 6.4 to 6.7 via Yum Local Repository.

1. Silahkan download ISO RHEL 6.7
2. Membuat directory untuk mount atau copy semua isi ISO

Mount Directory:

mkdir /media/namafoldermount


Copy isi ISO

mkdir /media/foldertargetcopy

Mount ISO

mount -o loop iso_name mount_dir

mount -o loop rhel7.iso /media/namafoldermount


Copy isi ISO

Disni saya contohkan copy dari folder mount ke folder target copy

cd media/namafoldermount 
cp -rf * /media/foldertargetcopy


Maka seluruh isi file berikut foldernya akan tercopy

3. Cek Header media ISO
head -n1 namafoldermount/.discinfo


Maka akan keluar output ID seperti dibawah ini
1354216429.587870 


4. Membuat rhel6.repo pada /etc/yum.repos.d

Saya Contohkan seperti dibawah ini

[rhel6-Server] 
mediaid=1435823078.298912 
name=RHEL6-Server
baseurl=file:///media/dvd/Server 
gpgkey=file:///etc/pki/rpm-gpg/RPM-GPG-KEY-redhat-release 
enabled=1 
gpgcheck=1

Save dengan nama rhel6.repo

Ingat media id adalah nomor unik, jangan disamakan
baseurl pada file:/// harus detail, jika kelebihan atau kekurangan tanda "/" maka ketika update repository path tidak akan dikenali
enabled= 1 untuk enable Repo
GPG Check tetap arahkan ke file:///etc/pki/rpm-gpg/RPM-GPG-KEY-redhat-release 


5. Jalankan Update

yum update
reboot

Selasa, 25 April 2017

Berbeda dengan sistem operasi Linux lainnya, SUSE Linux Enterprise Server mempunyai cara tersendiri untuk menghidupkan atau mematikan Firewallnya.



Untuk melakukan perintah dibawah ini harus menggunakan root

Disable Firewall:

/sbin/SuSEfirewall2 off

To turn it back on use:

/sbin/SuSEfirewall2 on

Sebagai catatan untuk service tertentu seperti VNC Server, walaupun anda sudah me-disable firewall, tampilan remote desktop akan blank, untuk mengatasi hal ini anda tetap harus membuka port service VNC pada yast

Rabu, 06 Januari 2016

Mungkin bagi kalian yang sering berkutat dengan VM Linux hal ini mungkin berguna ketika anda expand disk utnuk menambah kapasitas disk. Dengan teknologi virtualisai kita dapat dengan mudah menambah size disk ketika mesin tersbut dalam keadaan Power On.

Namun kita sering mendapatkan problem diamana ketika size disk sudah ditambah namun ketika menjalankan perintah list disk:

fdisk -l

List disk yang sudah kita tambah ataupun di expand tidak berubah pada VM OS Linux.
Untuk mengatasi problem tersbut silahkan ikuti dibawah ini.


  • Cari scsci device id


ls /sys/class/scsi_device/


  • Lakukan rescan tiap scsi id seperti gambar diatas


echo 1 > /sys/class/scsi_device/1\:0\:0\:0/device/rescan

echo 1 > /sys/class/scsi_device/2\:0\:0\:0/device/rescan

echo 1 > /sys/class/scsi_device/2\:0\:1\:0/device/rescan 

echo 1 > /sys/class/scsi_device/2\:0\:2\:0/device/rescan 

Jika cara diatas tidak berhasil jalankan perintah-perintah dibawah ini:

  • Cari berapa banyak ‘hostX’ 


ls /sys/class/scsi_host/


  • Maka akan  muncul list hostX dan jalankan perintah kedua



echo "- - -" > /sys/class/scsi_host/host0/scan

echo "- - -" > /sys/class/scsi_host/host1/scan

echo "- - -" > /sys/class/scsi_host/host2/scan


Untuk memeriksa list disk kembali, jalankan
fdisk -l

Selamat mencoba

Minggu, 13 Desember 2015

Virtualisasi menjadi teknologi yang menjadi sorotan pada akhir-akhir ini. Dimana dengan virtualisasi satu server fisik dapat digunakan oleh bebebrapa Operating System dalam waktu bersamaan. Namun unuk mengubah mesin fisik menjadi sebuah software dibutuhkan penanganan khusus.

Untuk mengubah mesin fisik kedam sbuah VM kita harus membutuhkan converter tool. Converter tool yang ada saat ini dikeluarkan oleh beberapa principal, khususnya yang menjad leader dalam teknologi virtualisasi, seperti:

  1. VMware dengan VMware Standalone Converter
  2. Citrix XEN dengan Xen Converter


Namun yang dibahas saat ini adalah konversi mesin fisik ke VM menggunakan VMware Converter, dimana software ini dapat mengkonversi mesin fisik dengan OS dibawah ini:
  • Windows XP Professional SP3 (32-bit and 64-bit)
  • Windows Server 2003 R2 SP2 (32-bit and 64-bit)
  • Windows Vista SP2 (32-bit and 64-bit)
  • Windows Server 2008 SP2 (32-bit and 64-bit)
  • Windows Server 2008 R2 (64-bit)
  • Windows 7 (32-bit and 64-bit)
  • Windows 8 (32-bit and 64-bit)
  • Windows Server 2012 (64-bit)
  • Red Hat Enterprise Linux 3.x (32-bit and 64-bit)
  • Red Hat Enterprise Linux 4.x (32-bit and 64-bit)
  • Red Hat Enterprise Linux 5.x (32-bit and 64-bit)
  • Red Hat Enterprise Linux 6.x (32-bit and 64-bit)
  • SUSE Linux Enterprise Server 9.x (32-bit and 64-bit)
  • SUSE Linux Enterprise Server 10.x (32-bit and 64-bit)
  • SUSE Linux Enterprise Server 11.x (32-bit and 64-bit)
  • Ubuntu 10.x (32-bit and 64-bit)
  • Ubuntu 11.x (32-bit and 64-bit)
  • Ubuntu 12.x (32-bit and 64-bit)

Jadi selain OS diatas software ini tidak dapat mengkonversikan mesin fisik ke VM.
Uji coba kali ini saya menggunakan mesin fisik dengan Oracle Linux 5.8 yang di konversikan menjadi VM. Namun apa daya setelah konversi berhasil, OS tidak dapat booting seperti pada mesin fisik. Tampilan VM tersebut seperti dibawah ini.


Kita lihat bahwa teradapat keterangan:
Kernel panic -not syncing: Attemped to kill init!
Untuk mengatasi hal ini kita harus membutuhkan Live CD Oracle Linux 5 dan jalankan command Linux Rescue.


Pertama, kita harus mount ISO image Live CD OEL 5


Lalu pada tab options, pilih boot option dan checklist The Next.....
Klik OK


Power On VM, maka VM akan booting ke BIOS, pada boot option prioritaskan CD-ROM.


Setelah booting via CD, ketik command
linux rescue





Klik continue supaya Live CD mencari file instalasi OEL yang sudah terdapat di disk.



Untuk mounting disk Linux sebelumnya, ikuti command berikut
mount --bind /proc /mnt/sysimage/proc
mount --bind /dev /mnt/sysimage/dev
mount --bind /sys /mnt/sysimage/sys
chroot /mnt/sysimage


su untuk masuk ke root
uname -r untuk melihat kenel sebelumnya




Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, silahkan backup dahulu kernel image dengan command
cp -p /boot/initrd-versi kernel.img /boot/initrd-versi kernel.img.bak

Lalu reinstall kernel tersbut dengan command:
mkinitrd -f -v /boot/initrd-versi kernel.img versi kernel dan jagan lupa el5 jangan e15 (e lima belas).



Jika seperti gambar diatas, berarti anda sudah berhasil reinstall kernel


Jangan lupa update grub.conf



Kita lihat kernel sebelumnya di hiden oleh VMware Converter dan diubah ke kernel default OEL yakni Unbreakble Enterprise Kernel (UEK)


Ikuti gambar diatas




Lalu untuk reboot, send Ctrl + Alt +del


Pastiakn ISO image sudah ter-umount


Pilih kernel base


Kli YES saja karena hal ini akan rebuilt ulang X11


Jika anda mau resolusi yang terbaik, silahkan tambahkan memory VGA


Setelah booting silahkan hidden UEK Kernel dan jangan lupa install VMtool

Silahkan mencoba

Minggu, 21 Juni 2015

Jika pada OS Redhat Linux untuk mengubah user biasa setara root, setelah user tersebut masuk kedalam group wheel,anda hanya mengubah konfigurasi /etc/sudoers, lalu uncomment group Wheel. Namun pada Suse Linux ada beberapa konfigurasi yang harus dilakukan.


Pertama anda harus membuat user yang digunakan setara root

Dapat menggunakan Yast, search User group lalu add User dan masukkan User tersebut pada group Wheel


Edit /etc/sudoers, dapat menggunakan command vi atau gedit


Lihat pada line 5 dan 6, silahkan kasih tanda pagar '#' pada depan Line tersebut
Lalu hapus tanda pagar pada %wheel ALL=(ALL) ALL


Selamat ketika anda mengetik command "sudo su" anda dapat menggunakan passsword user yang setara root tanpa harus mengunakan password root

Selamat mencoba

Minggu, 18 Januari 2015

Seperti seri Windows Server sebelumnya , ketika Microsoft mengeluarkan versi terbaru OS Dekstopnya beberapa waktu kemudian Microsoft mengeluarkan versi OS Servernya:

Berikut saya paparkan Versi Desktop VS Versi Server
  • Windows XP - Server 2003
  • Windows Vista - Server 2008
  • Windows 7 - Server 2008 R2
  • Windows 8 - Server 2012
  • Windows 8.1 Server 2012 R2



Oleh karena itu tampilan versi server tidak jauh berbeda dengan versi Desktop. Karena setiap rilis Microsoft mempunyai tampilan dan fitur-fitur yang baru, maka bagi pengguna perlu adaptasi untuk menggunakannya. Kali ini saya akan membahas bagaimana cara untuk merestart Windows Server 2012 R2 dengan GUI, karena jika dengan cmd anda dapat merestart dengan command:

shutdown /r

Namun dengan GUI harus mngikuti cara ini:

  • Arahkan kursor ke pojok kanan taskbar, seperti pada gambar dibawah ini, tunggu hingga muncul Pop-Up




  • Klik Tombol Power dan akan ada menu untuk merestart server


Silahkan mencoba.

Rabu, 17 Desember 2014

Untuk memeriksa versi Windows dan jenis lisensi yang dikandungnya pada versi sebelum Windows 8 cukup mudah, anda hanya mendownload dan menjalankan tool dari Microsoft yaitu MGAdiag yang dapat di download disini.

Namun untuk Windows 8 keatas, seperti 8.1 dan Windows Server 2012, tidak dapat menggunakan tool tersebut, namun dengan command dibawah ini

slmgr /dlv

Pada command prompt yang di run as Administrator


Maka akan tampil window seperti dibawah ini.


Selamat mencoba

Jumat, 18 Juli 2014

Sepertinya masalah pengaturan brightness di Ubuntu release terbaru masih ada, dimana kita tidak dapat menyimpan konfigurasi screen brightness. Oleh sebab itu saya akan memaparkan bagaimana menghadapi problem tersebut.


Seperti pada Ubuntu sebelumnya kita hanya menambahkan syntax pada file /etc/rc.local
Jalankan perintah  
$nano /etc/rc.local


Tambahkan syntax
echo 2 > /sys/class/backlight/acpi_video0/brightness

Ctrl + O
Enter

Untuk menyimpan konfigurasi

Nilai 2 dapat diganti nilai dari 0 - 9, dimana semakin besar nilainya maka semakin terang tingkat kecerahannya.

Selamat mencoba

Sumber

Senin, 02 Juni 2014

Apabila kita lupa root password OS Linux Redhat beserta turunannya hal ini sangat berguna. Jika pada OS Windows terdapat tool yang menyediakan layanan reset password, jika pada linux kita hanya membutuhkan beberapa command dan tidak membutuhkan tool tambahan (hanya terminal).

Berikut langkah-langkahnya:

Reboot OS Linux anda.
Jika sudah masuk grub boot manager, tekan tombol keyboard "panah atas" atau "panah bawah."
Lalu tekan tombol keyboard "a"

Anda akan masuk tampilan window ke dua, silahkan ketikkan perintah:
<EYTABLE=us rd_NO_DM rhgb quiet 1


Pada tampilan terminal berikutnya silahkan ketikkan perintah "runlevel" tanpa tanda petik.


Maka akan tampil keterangan " 1 S ", dimana “1 S” state dimana anda login dengan mode single user mode.


Lalu ketikkan perintah "passwd" untuk mengubah password.


Ketikkan password yang anda inginkan, lalu reboot OS anda. 


Selamat mencoba.
Mengubah boot mode yang dimaksud adalah boot menggunakan Desktop Environtment atau hanya text based. Pada redhat terdapat sedikit perubahan ketika kita sudah menginstall paket desktop. Jika pada Linux Debian based, secara otomatis langsung boot ke mode GUI, sedangkan pada redhat harus mengubah konfigurasi pada "inittab".


Untuk mengedit "inittab" silahkan gunakan perintah:
# nano /etc/inittab

Lalu Ubah 
id:3:initdefault (default Text Mode)

menjadi
id:5:initdefault (GUI Mode)


Selamat mencoba

Sabtu, 10 Mei 2014

Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan cara untuk enable Telnet Fitur pada Command Prompt (CMD) Windows 7. Untuk diketahui fitur Telnet pada Windows 7 secara default fungsinya di-disabled, oleh sebab itu kita harus enable fitur tesebut dengan cara seperti dibawah ini.


Berikut langkah-langkahnya,

  • Klik Control Panel
  • Klik Program & Feature

  • Klik Turn Windows Feature On Or Off
  • Maka akan keluar windows seperti dibawah ini.



  • Checklist pada Telnet Client, lali klik OK
  • Tunggu beberapa saat, lalu untuk membuktikan fitur tersebut telah aktif, silahkan buka CMD lalu ketikkan perintah "telnet <ip addres untuk di remote>".

Terimakasih